Kerajinan Singkong Opak Menjadi Berkah bagi Warga Waringin Majalengka
Ayah dari tiga anak ini mengaku dalam hasil penjualan tentang singkong opak sekaligus memenuhi persyaratan kehidupan keluarga
Bisa juga menguliahkan anaknya di Universitas Majalengka (Unma). MAJALENGKA - Makanan ringan opak dengan bahan dasar yang dihasilkan oleh
beberapa penduduk desa dari semua Waringin, Kecamatan Palasah, Kabupaten Majalengka. Bagi beberapa penduduk desa Waringin, hasil dari
kerajinan opa menjadi terpisah sendiri. Salah satunya adalah Kusnadi (44), penjual pit opak dari Blok Cibuni Desa Waringin.
Kusnadi mempromosikan becak selama bertahun-tahun untuk memenuhi kebutuhannya. Biaya opak singkong bervariasi antara Rp 10 juta sampai Rp 15 ribu
per 100 buah Selain mengangkut opium singkong, di samping itu, ia membawa produksi kentang opak dari Cirebon, meningkat
pendapatan. Ia menceritakan, setiap fajar Fate ditinggalkan dengan mengendarai sepeda motor. Kemudian motor diendapkan dalam perawatan khusus. Lalu sekitar ke
Majalengka wilayah kota. Diakui, sebelum membeli opak sendiri bekerja keras untuk mencari lavender di Sungai Cikeruh. Tapi pasirnya
Di Cikeruh telah berkurang, mayoritas warganya memutuskan untuk membuat dan menjual tur opak. Orang yang telah
Yang dianggap sebagai pikiran RT lingkungan ini hanya dalam dua dekade saja, ada puluhan hingga seratus singkong
opak di Waringin Village.Baca juga: map ijazah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar