Djarot Ingin Lantai Matras Kerajinan Tangan di Cipayung Bisa Jadi Lapangan Kerja
Calon wakil gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menemukan pengembangan pekerjaan di Kampung Kramat, Cipayung, Jakarta Timur.
Pasalnya, ada banyak bisnis produksi pembuat kasur lantai. Betal mengaku, bisa membuat kasur lantai hingga 50 buah
setiap hari melalui enam pekerja. Dia tidak memiliki tempat pemasaran. (Baca: Produk Kerajinan Citricel Akan Dipamerkan di Citos)
Djarot membutuhkan bisnis untuk memiliki kemampuan untuk sampai ke orang-orang yang tinggal di menara DKI. Dia menginginkan musuh bisa dilatih
dengan pengrajin alas kasur di desa. Karena itu, bisa jadi nilai ekonomi bagi warga tersebut. Biaya kasur beragam
pada dimensi kasur. Ada biaya Rp 65.000 - Rp 120.000 lebih. "Untuk kasur yang terbuat dari daur ulang
daswol, lebih murah dari harga kapuk, "jelas Bental. Alasannya, Djarot gauge, program sekarang melatih warga
menara untuk mendapatkan batik. Ia menilai lebih menantang untuk belajar menara penghuni. Sambil membuat kasur lantai, itu
lebih mudah untuk menilai Realisasi, jika perajin bisa didorong untuk melatih menara penghuni, Pemprov DKI akan
membantu membubarkannya Padahal, Pemprov DKI bisa menjadi pembeli, misalnya bisa digunakan di institusi. Djarot juga
Kebutuhan pemerintah kota untuk membangun perajin kasur lantai. Termasuk sebelum hibah dana. Terlepas dari
curah hujan, Djarot tidak lagi melihat dua daerah sekaligus prosedur pembuatannya, di antaranya milik Betal Sunaryo.Baca juga: gantungan kunci akrilik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar