Umumnya bahan baku tersedia di kawasan hutan di Bojonegoro, Tuban, Blora, dan sebagian Ngawi dan Madiun. "Ini lewat
asosiasi masyarakat hutan desa (LMDH) itu adalah pasangan Perhutani, "jelas Karno, yang mengaku memasarkannya.
produk ke Sulawesi dan Kalimantan. Selain bahan, Yuli menyatakan, pengolahan jati gembol masih cukup sederhana
Bojonegoro. Menurutnya, prosedurnya bisa dilakukan agar bisa menciptakan nilai tambah. "Dalam jangka panjang, kita akan bawa
Perajinnya, jadi nilai seni nampaknya juga, "kata Yuli." Dalam dua tahun terakhir, bahan baku Jati gembol berkurang, "
jelas Karno, 32, juga perajin di Desa Geneng, Kecamatan Margomulyo, Bojonegoro, Jawa Timur pada hari Jumat siang,
10 Oktober 2014. Desa ini terkenal dengan kerajinan kerajinan rumah industri gembol. Ketua Asosiasi Limbah Akar
Perajin Bojonegoro Yuli Winarno juga mengatakan bahwa kerajinan gembol menjadi primadona dan menembus pasar internasional. Namun, Yuli
mengatakan, proses ekspornya tidak langsung dari Bojonegoro, tapi via eksportir dari Semarang, Surabaya dan Bali. Bojonegoro -
Produksi kerajinan tangan berbeda dari gembol terancam karena tersedianya bahan baku yang menipis. Meski kerajinan
Pada bahan utama pohon jati ini cukup populer dan sektor ini terbuka untuk Eropa. Karno mengatakan dia dan amatir lainnya
Bahan gembol dari pohon jati yang masih tetap berakar. Pada akar jati dari hutan, pasar Desa Geneng dan
Berbagai kota di Margomulyo dan Ngraho sekarang telah berbaris sepanjang saat ini.Baca juga: pusat plakat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar