"Kami telah beralih ke kepala sekolah, guru dan kios tetangga untuk tidak membuang bungkus kopi, tapi mengumpulkannya
dan jika mereka telah dikumpulkan di bangunan pendidik. Karena untuk membuat semacam kerajinan membutuhkan ribuan atau bahkan ratusan
paket header ", kata Ma'mun. Inovasi oleh ibu guru di Kabupaten Garut Banyuresmi harus diacungi jempol.
kerajinan, mereka bisa melakukan pemborosan bungkus java. Di tangan mereka, pembungkus java terbuang, dalam sihir menjadi benda berharga dan menarik
seperti dompet, tas tangan, taplak meja, topi, tikar, keranjang, bungkus galon dan sebagainya. Sementara itu, Tita, yang juga anggota dewan
dari PGRI Ranting 8, juga menyatakan bahwa tugas ini sudah sangat lama sejak sebelum menjabat, namun kekurangan bahan
menyebabkan aktivitas ini kurang produktif. Kegiatan komando Tita Jelitawati, S.Pd Kepala SDN Sukamukti 4 Banyuresmi mengakuisisi
apresiasi dan dukungan dari Ketua PGRI Banyuresmi, Ma'mun Gunawan. Ibu Tita Jelitawati, S.Pd (Blazer Hitam) didampingi
oleh rekan (Ibu Neni dan Ibu Wanti) dan Pembimbing Bina (Enduh Yayat) dan juga Ketua PGRI Banyuresmi mengungkapkan produknya.
Dari hasil olahan sampah hasil kerajinan dari kelompok jawa Ma'mun mengharapkan agar nantinya bisa dimanfaatkan sebagai bahan pembelajaran
Di sekolah keterampilan ini bisa ditularkan ke beberapa pendidik lain yang kita ikuti dalam pengelolaan sampah yang saat ini serius
masalah di Kabupaten Garut. Bahkan diharapkan tidak hanya bungkus kopi, tapi juga sampah air mineral seperti kaleng dan botol atau
Judul, bisa dijadikan semacam nilai estetika dan kerajinan tangan yang menarik. "Karena kita hanya melakukan aktivitas ini sebagai jeda di
Masa istirahat baik di rumah maupun di sekolah, mungkin bukan kegiatan wirausaha yang berorientasi bisnis, "kata Tita. (PGRI Banyuresmi / /
SAYA)Baca juga: map ijazah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar